Kamis, 08 November 2012

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DAN SEMANGAT KEBANGSAAN


A.  PENGERTIAN PERJUANGAN
Perjuangan merupakan suatu usaha untuk meraih sesuatu yang diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan. Pada masa penjajahan, perjuangan adalah segala usaha yang dilakukan dengan pengorbanan, peperangan dan diplomasi untuk memperoleh atau mencapai kemerdekaan. Sementara itu pada awal kemerdekaan, perjuangan dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan mempunyai arti luas, sehingga apa yang dilaksanakan oleh pahlawan-pahlawan di Nusantara merupakan peristiwa-peristiwa dalam perjuangan nasional Indonesia    (Susanto Tirtoprojo, 1982:7).[1]

B.  KONSEP DAN ISTILAH KEBANGSAAN
Konsep kebangsaan Indonesia tercermin pada semboyan Bhineka Tunggal Ika, walaupun terdiri atas berbagai suku-bangsa dan golongan yang tersebar di beribu-ribu pulau, namun kita tetap berbangsa satu bangsa Indonesia. Untuk memelihara keutuhan bangsa dan negara, dibutuhkan rasa persatuan yang terus-menerus dipupuk, seraya mencegah timbulnya pemikiran seolah persatuan bangsa dapat tercipta dalam kehidupan yang terpecah-pecah menjadi beberapa negara. Sebaliknya, satunya kehidupan dalam satu negara pun jangan sampai menghilangkan eksistensi keaneragaman budaya dari berbagai suku bangsa yang ada, segala perbedaan diantara kita harus dipandang sebagai kekayaan bangsa, bukan sebagai beban yang harus dipertentangkan. [2]



C.  SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DAN SEMANGAT KEBANGSAAN
Menurut Surjomiharjdjo (1989) perjuangan bangsa untuk mencapai kemerdekaan di Negara-negara asia yang pernah mengalami prosess penjajahan, pada umumnya mencapai puncak pada pertengahan abad ke 20 yakni melalui proses dekolonisasi antara tahun1945-1955 negara-negara yang merdeka dalam periode tersebut selain Indonesia adalah Libanon dan Srilangka (21 juni 1945), Yordania (22 maret 1946), Filipina (4 juli 1946), India dan Pakistan (15 agustus 1947) , Burma atau Miyanmar (4 januari1948), Srilangka (4 febuari 1948), Vietnam (20 juli 1954), dan masih banyak lagi Negara-negara lain yang merdeka yang utama setelah diadakan nya konfrensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955.  Perjuangan untuk melepaskan diri dari penjajah telah dilakukan di berbagai daerah di nusantara jauh sebelum abad ke 20,  hanya perjuangannya belum bersifat nasional atau kebangsaan untuk membentuk suatu Negara bangsa.
1.    Perjuangan Sebelum Abad XX
Pada awal abad ke-16 mulai terdapat suasana baru diperairan Indonesia, yaitu munculnya para pelaut berkulit putih dari Eropa yang diawali oleh orang-orang Portugis. Kemunculan para pelaut asing ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
a.    Dorongan ekonomi, mereka ingin membeli rempah-rempah dari Maluku dengan harga rendah dan menjualnya di Eropa dengan harga tinggi.
b.    Melaksanakan misi penyebaran agama Kristen
c.    Orang-orang Portugis gemar berpetualang karena mereka ingin melihat dunia di luar tanah airnya.
d.   Kemajuan ilmu dan tekhnik pelayaran menyebabkan para pelaut itu bisa berlayar sampai ke perairan Indonesia.
Sejak kedatangan Bangsa Portugis pada abad ke XV, ketenangan perdagangan di Indonesia mulai terganggu. Ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia makin besar setelah Portugis berhasil menguasai Bandar Malaka pada tahun 1511. Portugis berdagang dengan sistem monopoli dan membuat peraturan-peraturan yang sangat merugikan para pedagang di Selat Malaka. Akibatnya, Malaka mulai dijauhi oleh para pedagang dan mereka beralih ke Aceh. Perlawanan rakyatpun mulai timbul, terutama di Demak, Aceh dan Ternate.
Contohnya adalah perjuangan rakyat Demak melawan Portugis. Sejak semula Raja Demak Raden Patah, menyadari bahaya yang mengancam dari Maluku yang telah jatuh ketangan Portugis tahun 1521. Karena itu, Demak berusaha untuk mepersulit Portugis.
Pada tahun 1513, Pati Unus putra Raden Patah, menyerang Malaka tetapi gagal karena persenjataan dan kekuatan armada kapal Demak tidak seimbang dibandingkan milik Portugis.
Pada tahun 1518 – 1521, Pati Unus memerintah Demak menggantikan ayahnya. Selama memerintah, ia selalu memusuhi Portugis. Sikap ini sangat merugikan Portugis karena Malaka selalu mengimport beras dan garam dari Demak.
Sementara itu, dalam kesempatan lain Portugis mengincar pulau jawa tetapi Demak berusaha keras manghalau mereka. Demak berusaha mempersatukan kerajaan-kerajaan pantai utara Jawa, seperti Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon dibawah pimpinan Demak untuk menghadapi Portugis dan menghalaunya kembali ke Malaka.
2.    Organisasi-organisasi Pergerakan Kebangsaan Politik dalam Upaya Perlawanan Terhadap Penjajah
Pendidikan dalam masyarakat Indonesia memberi kesempatan kepada kaum cerdik pandai untuk bergerak. Pemerintah membuka sekolah-sekolah dengan sistem pendidikan barat yang menghasilkan golongan cerdik pandai yang kemudian hari memagang peran penting dibidang politik. Mereka manyadari bahwa nasib nusa dan bangsa ini juga ditentukan oleh persatuan dan politik. Pergerakan bangsa Indonesia melalui organisasi modern atau politik baru tumbuh mulai tahun 1908.
Bentuk dan strategi organisasi pergerakan kebangsaan politik dalam upaya perlawanan terhadap penjajah adalah sebagai berikut:
a.    Budi Utomo
Pelopor Budi Utomo adalah Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini didirikan oleh para mahasiswa Sekolah Dokter Pribumi, antara lain Sutomo, Suradji, dan Gunawan Mangun Kusuma pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta. Pada bulan Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan Kongres yang pertama di Yogyakarta dan menghasilkan keputusan:
1)      Budi Utomo tidak ikut kegiatan politik.
2)      Kegiatan utamanya ditujukan pada bidang pendidikan dan budaya.
3)      Ruang geraknya hanya di Jawa dan Madura
b.    Sarikat Islam
Berdirinya Sarikat Islam didahului oleh sarikat dagang Islam(SDI) yang didirikan pada tahun 1911 oleh KH. Samanhudi atas usulan R.M. Tirto Adisuryo. Tujuan organisasi ini adalah memajukan perdagangan Indonesia dan anggotanya mula-mula hanya para pedagang yang beragama Islam. Pada tahun 1912 SDI mengadakan Kongras di Surabaya dimana nama SDI diubah menjadi Serikat Islam (SI) dengan ketua umum H. Oemar Said Tjokroaminoto. Tujuan SI adalah memajukan perdagangan Indonesia, kesejahteraan rakyat dan menganjurkan cara hidup menurut ajaran agama Islam. Pada tahun 1919 muncul Central Serikat Islam yang berkedudukan di Solo dengan H. Oemar Said Tjokroaminoto sebagai ketuanya. Pada tahun 1930, partai Sarikat Islam menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) dan H. Agus Salim Terpilih menjadi ketuanya.  
c.    Indische Partije
Indische Partije (IP) didirikan pada tahun 1912 oleh tiga serangkai Suwardi Suryaningrat, Dr. Tjiptomangkusumo dan E.F. E. Douwes Dekker. Partai politik ini berusaha mempersatukan kaum Belanda-Indo yang merasa tidak puas dengan tindakan-tindakan pemerintah Belanda terhadap Bangsa Indonesia yang menentang politik penjajahan Belanda. Tujuan Politik ini adalah menghidupkan rasa kebangsaan dikalangan golongan tersebut untuk bersama-sama mempersiapkan pembentukan tanah air Indonesia merdeka.
d.   Sumpah Pemuda 1928
1)      Kongres Pemuda
Sejak tahun 1926 terlihat adanya kecenderungan ke arah penyatuan organisasi-organisasi yang telah ada. Organisasi-organisasi tersebut bersifat nasional dan langsung memasuki gelanggang politik. Organisasinya yaitu perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia (PPI) dan Pemuda Indonesia.
2)      Kongres Pemuda I
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta. Dalam kongres ini ditekankan pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda untuk mencapai Indonesia merdeka. Konres pemuda I ini menerima persatuan dan kesatuan Indonesia, tetapi gagal membentuk badan sentral karena masih adanya perbedaan pendapat dan kesalahpahaman diantara mereka. Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan (PPKI) yang diketuai oleh Ir. Soekarno terbentuk pada tanggal 17 Desember 1926.
3)      Kongres Pemuda II
Kongres ini diselenggarakan pada tanggal 26-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres yang dihadiri oleh Organisasi Pemuda dan sejumlah tokoh politik seperti Sukarno, Sartono, Surnayo ini membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi karena para utusan yang datang mengucapkan sumpah yang berbunyi sebagai berikut :
a)      Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
b)      Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangasa Indonesia.
c)      Kami Putera dan Puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Keputusan yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.[3]
e.       Perhimpunan Indonesia
Pada awalnya organisasi ini diberi nama Indische Vereniging yaitu pada tahun 1908. Kemudian pada tahun 1922 namanya diubah menjadi Perhimpinan Indonesia (PI) yang diketuai oleh Noto Suroto. Perjuangan PI adalah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Untuk menunjang perjuangannya PI menerbitkan sebuah majalah yang diberi nama Indonesia Merdeka, untuk mengobarkan semangat rakyat Indonesia demi mencapai kemerdekaan.
f.       Partai Nasional Indonesia
Didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927. Didrikan oleh Ir. Sukarno, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Sunaryo, dan Mr. Budiarto yang dipimpin oleh Ir. Sukarno. PNI merupakan partai yang berasaskan nasionalisme (untuk kepentingan nasional).
Pada tanggal 14 Desember 1929 para tokoh PNI ditangkap. Mereka diadili di Bandung. Dipengadilan Ir. Sukarno mengajukan pidato pembelaan yang berjudul Indonesia Menggugat. Dalam pidato pembelaannya Ir. Sukarno mengecam penjajahan Belanda terhadap Indonesia. Akhirnya, para tokoh PNI yang diadili itu dijatuhi hukuman penjara dan pada tahun 1931 PNI bubar.
g.      Partai Indonesia
PI didirikan oleh Mr. Sartono pada tanggal 30 April 1931. Asas dan tujuan PI sama dengan asas dan tujuan PNI. Sejak bergabungnya Ir. Sukarno pada tanggal 31 Desember 1931 PI mengalami kemajuan pesat dan semakin berani dalam berjuang.
Setelah Ir. Sukarno ditangkap pada tanggal 1 Agustus 1933 dan dibuang ke Ende di pulau Flores NTT, ruang gerak partindo semakin sempit. Dan akhirnya, pada tanggal 18 November 1936 PI membubarkan diri.
h.      Pendidikan Nasional Indonesia
Didirikan pada tahun 1931 oleh Drs. Moh. Hatta dan Sultan Syahrir. Partai ini berjuang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1934 Drs. Moh. Hatta dan Sultan Syahrir ditangkap. Mereka dibuang ke Digul, Irian Jaya. Kemudian dipindah ke Bandaneira di kepualauan Maluku. Pimpinan PNI baru lainnya juga banyak yang ditangkap oleh pemerintah Hindia Belanda.
i.        Partai Indonesia Raya
Didirikan di Surabaya pada tahun 1935, partai ini merupakan penggabungan dari partai bangsa Indonesia dan Budi Utomo yang diketuai oleh Dr. Sutomo. Tujuan didirikannya Parindra adalah memperkokoh semangat kebangsaan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti mendirikan bank, koperasi, badan usaha perdagangan, rukun tani, poliklinik kesehatan, dan penti asuhan. Parindra juga berjuang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Parindra juga giat memberantas buta huruf.
j.        Gerakan Rakyat Indonesia
Didirikan pada tanggal 14 Mei 1937 di Jakarta oleh Dr. Adnan Kapau Gani, Mr. Sartono, Mr. Wilopo, Mr. Moh. Yamin, dan Mr. Amin Syarifudin. Tujuannya adalah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Gerindo juga menghendaki kebebasan berpolitik, ekonomi dan sosial.
k.      Gabungan Politik Indonesia
Didirikan di Jakarta pada tahun 1939 yang dipimpin oleh Abi Kusno Cokrosuyoso dari PSII, Amir Syarifudin dari Gerindo, dan Moh. Husni Thamrin dari Parindra. Tujuannya adalah mempersatukan organisasi-organisasi kebangsaan yang telah ada di Indonesia, diantaranya Gerindo Parindra, PII, dan PSII.
l.        Muhammadiyah
Didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh Ky. H. Ahmad Dahlan. Tujuannya adalah dalam usaha mengembalikan kemurnian agama Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist. Muhammadiyah bergerak dibidang agama, pendidikan dan sosial. Organisassi ini mendirikan berbagai jenis sekolah, rmah sakit, poliklink, panti asuhan dan kepanduan.
m.    Taman Siswa
Didirikan di Yogyakarta pada tanggal 03 Juli 1922 oleh Ki Hajar Dewantara (R.M. Suwardi Suryaningrat). Taman siswa bergerak dibidang pendidikan dan bercorak kebangsaan. Tujuannya adalah memberikan pendidikan kebangsaan kepada bengsa Indonesia.
n.      Nahdlatul Ulama
Didirikan pada bulan Januari 1926 di Surabaya oleh Ky. H. Hasyim Asyari. NU merupakan organisasi sosial dan keagamaan. Organisasi ini banyak mendirikan pondok pesantren, sekolah, poliklinik, koperasi, panti asuhan dan masjid. NU juga berjuang untuk mencapai kemerdekaan indonesia.[4]

D.  PEMBELAJARAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Untuk mengajarkan materi sejarah perjuangan bangsa dan organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan politik dalam upaya perlawanan terhadap penjajah pada siswa SD/MI dapat menggunakan metode ceramah aktif dan metode card sort (sortir kartu).
Metode ceramah aktif merupakan cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa dengan disertai tanya jawab. Sedangkan metode card sort merupakan kegiatan kolabiratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan.[5]
Langkah-langkah pembelajaran materi sejarah perjuangan bangsa dan organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan politik dalam upaya perlawanan terhadap penjajah adalah sebagai berikut:
1.    Tahap Persiapan
a.    Guru menyiapkan materi sejarah perjuangan bangsa dan organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan politik dalam upaya perlawanan terhadap penjajah
b.    Guru menyiapkan alat bantu berupa potongan kertas yang terdiri dari kartu induk (topik utama) dan kartu rincian yang berisi informasi tentang materi sejarah perjuangan bangsa dan organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan politik dalam upaya perlawanan terhadap penjajah.
2.    Tahap Pelaksanaan
a.    Kegiatan awal
1)   Guru membuka pelajaran dengan salam
2)   Guru mengabsen atau memeriksa kehadiran siswa siap belajar, serta menyiapkan media dan sumber belajar.
3)   Guru menanyakan siswa sebelum berangkat sekolah.
4)   Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5)   Guru memberikan penjelasan tentang langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran
b.    Kegiatan inti
1)   Guru menyampaikan materi sejarah perjuangan bangsa dan organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan politik dalam upaya perlawanan terhadap penjajah dan disertai dengan tanya jawab.
2)   Guru membagikan kartu yang sudah disiapkan, yaitu berupa kartu induk dan kartu rincian yang berisi materi sejarah perjuangan bangsa dan organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan politik dalam upaya perlawanan terhadap penjajah. Perkirakan jumlah kartu sama dengan jumlah murid di kelas.
3)   Seluruh kartu diacak atau dikocok agar campur.
4)   Guru membagikan kartu kepada siswa dan pastikan masing-masing siswa memperoleh satu (boleh dua).
5)   Guru menyuruh siswa untuk bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada teman sekelasnya.
6)   Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, guru memerintahkan msing-masing siswa membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya dipapan secara urut.
7)   Guru melakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya.
8)   Salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya.
9)   Guru memberikan apresiasi setiap hasil kerja siswa.[6]
c.    Kegiatan akhir
1)   Siswa bertanya Jawab dengan guru tentang materi pelajaran yang belum dipahami.
2)   Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran
3)   Siswa mengerjakan evaluasi secara tertulis
4)   Guru menyampaikan salam penutup


[3] Elly M. Setiadi, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi  (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003), Hlm 19-25
[4] Tim Nusantara, IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) (Semarang : CV. Aneka Ilmu. 2000). Hlm. 29-34
[5] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif  (Jakarta : Rineka Cipta, 2012), Hlm. 394
[6] Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem (Semarang : Rasail Media Group, 2008), Hlm. 88-89

Tidak ada komentar:

Posting Komentar